7 Jan , 2018
Sistem Pernafasan Pada Hewan Lengkap
B. Sistem Pernapasan pada Hewan
Sistem dan mekanisme pernapasan pada hewan berbeda-beda. Halini disebabkan organ-organ pernapasan yang berbeda. Berikut akan
dijelaskan sistem pernapasan pada beberapa hewan.
1. Cacing (Annelida)
Cacing tidak memiliki organ pernapasan khusus. Cacingmenggunakan seluruh permukaan tubuhnya untuk bernapas. Oleh karena
itu, kulit cacing yang tipis dan berlendir merupakan media yang cocok
untuk pertukaran udara. Oksigen akan berdifusi ke dalam kulit dan
diedarkan oleh sistem peredaran darah melalui kapiler. Sebaliknya, karbon
dioksida di dalam darah akan berdifusi keluar tubuh cacing. Perhatikan
Gambar 6.10.
Cacing menggunakan kulitnya | untuk bernapas. |
2. Belalang (Insecta)
Belalang memperoleh oksigen melalui sistem pernapasan yang disebut
sistem trakea. Sistem trakea ini bermuara pada suatu lubang yang disebut
spirakel. Selain itu, belalang memiliki kantung udara yang memungkinkan
untuk mengambil oksigen dalam jumlah besar. Laju pertukaran gas yang
tinggi merupakan adaptasi yang penting bagi belalang.
Belalang bernapas dengan menggerakkan perutnya sehingga
spirakelnya membuka dan menutup. Empat pasang spirakel anterior akan
terbuka dan spirakel posterior akan terbuka. Kemudian, spirakel anterior
menutup, spirakel posterior membuka, dan otot perut akan berkontraksi.
Akibatnya, udara akan masuk ke dalam kantung udara dan sistem trakea.
Perhatikan Gambar 6.11.
Sistem pernapasan pada belalang |
3. Ikan (Pisces)
Ikan bernapas menggunakan insang. Ikan menggunakan oksigen yang
terkandung di dalam air. Oleh karena itu, ikan selalu memasukkan air ke
dalam mulutnya. Air yang masuk ke dalam mulut akan diteruskan menuju
insang. Di sinilah terjadi proses pertukaran gas. Darah akan mengikat O2
yang terdapat di dalam air. Sebaliknya, darah akan melepaskan CO2 ke
dalam air. Air yang masuk akan keluar melalui operkulum. Perhatikan
Gambar 6.12.
Ikan menggunakan insang untuk | bernapas. |
4. Katak (Amphibia)
Proses pernapasan pada katak dewasa dapat terjadi melalui kulit,
rongga mulut, dan paru-paru. Adapun insang digunakan pada waktu
berudu. Kulit katak dapat digunakan sebagai alat pernapasan karena
tipis dan banyak mengandung pembuluh darah serta lembap karena
Di paru-paru katak, terjadi inspirasi | dan ekspirasi. |
adanya lendir. Hal ini menyebabkan oksigen dari udara dapat memasuki
kulit menuju jantung melalui vena kutanea untuk diedarkan ke seluruh
tubuh. Darah yang banyak mengandung CO2 dikeluarkan jantung melalui
arteri pulmo kutanea menuju kulit lewat arteri kutanea. Pernapasan
melalui kulit ini dilakukan katak, baik di darat mapun di air.
Paru-paru katak terdiri atas sepasang kantong tipis elastis yang pada
permukaan dindingnya banyak lipatan. Akibatnya, permukaan paru-paru
menjadi lebih luas. Hal ini akan mengoptimalkan pengikatan oksigen
yang dilakukan pembuluh darah yang banyak terdapat di dinding
permukaan paru-paru dan pelepasan karbon dioksida.
Pada paru-paru terjadi inspirasi dan ekspirasi (Gambar 6.13). Inspirasi
dimulai dengan menutupnya mulut dan tekak. Otot sternohioideus
berkontraksi dan menyebabkan rongga mulut membesar. Akibatnya, udara
masuk ke tenggorokan melalui koane. Koane adalah lubang pada rongga
hidung belakang. Setelah udara masuk, koane menutup dan otot rahang
bawah berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Akibatnya, udara
masuk ke paru-paru. Di paru-paru inilah terjadi pertukaran gas.
Bagaimana proses ekspirasi terjadi? Rahang bawah akan mengendur
dan diikuti oleh kontrasi otot perut dan sternohioideus yang akan
menyebabkan tertekannya paru-paru. Hal ini akan mendorong udara
keluar dan masuk rongga mulut.
5. Burung (Aves)
Selain menggunakan paru-paru, burung memiliki kantung-kantung
udara untuk membantu proses pernapasan. Hampir seluruh rongga tubuh
burung dipenuhi oleh kantung-kantung udara. Kantung-kantung udara
memungkinkan burung untuk mengambil udara dalam jumlah yang
banyak dalam satu kali inspirasi. Perhatikan Gambar 6.14.
Pernapasan pada burung dibentuk | oleh kantung-kantung udara |
Udara akan masuk ke dalam pernapasan melalui lubang hidung
(nares) pada paruh burung. Udara tersebut akan masuk ke faring, laring,
trakea, dan siring (kotak suara). Di bawah siring, trakea bercabang
menjadi bronkus. Setiap bronkus melewati paru-paru dan berakhir di
kantung udara belakang. Cabang bronkus lainnya akan berakhir di
kantung udara bagian depan. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida
terjadi pada cabang bronkus.
Ketika udara bergerak dari paru-paru menuju kantung udara depan,
oksigen akan masuk ke dalam darah dan karbon dioksida masuk ke dalam
bronkus. Ketika burung melakukan ekspirasi, udara yang kaya oksigen
dari kantung udara belakang akan masuk ke paru-paru melalui bronkus.
Kemudian, terjadi kembali pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Pada
burung, pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida dapat berlangsung
pada saat inspirasi maupun ekspirasi.