12 Jan , 2018
Bab 8 : Sistem Regulasi Dan Macam-Macam Sistem Regulasi Pada Manusia
Bab 8 : Sistem Regulasi Dan Macam-Macam Sistem Regulasi Pada Manusia |
Sistem Regulasi
menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yangdapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan).
Pada bab sebelumnya, Anda telah mempelajari materi mengenai sistem ekskresi.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa metabolisme yang
tidak digunakan oleh tubuh, baik itu berupa gas maupun cairan. Sisa
metabolisme dalam bentuk cairan dikeluarkan oleh tubuh berupa urine.
Tahukah Anda bahwa pengeluaran urine dipengaruhi oleh hormon?
Hormon merupakan salah satu penyusun sistem hormon (endokrin).
Hormon dapat memengaruhi aktivitas suatu sel yang ditujunya. Oleh
karena itu, sistem hormon termasuk ke dalam sistem regulasi. Sistem
regulasi berfungsi mengatur kerja seluruh sistem organ yang ada pada
tubuh manusia. Misalnya, jika tangan Anda menyentuh benda yang panas,
Anda akan secara cepat menarik tangan Anda. Peristiwa tersebut
melibatkan beberapa organ tubuh yang diatur oleh sistem regulasi.
Pada bab ini, Anda akan mempelajari materi mengenai sistem regulasi.
Sistem apa sajakah yang termasuk ke dalam sistem regulasi? Bagaimana
mekanisme kerja sistem regulasi? Bagaimana jika sistem regulasi
mengalami gangguan? Dengan mempelajari sistem regulasi, Anda akan
mengetahui cara kerja seluruh tubuh Anda yang begitu kompleks. Anda
akan menyadari bahwa tubuh kita yang begitu kompleks ini merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Selamat belajar
A. Sistem Saraf
Mungkin secara tidak sengaja Anda pernah menginjak suatu bendatajam. Apa yang akan terjadi? Secara cepat, Anda akan menarik kaki
Anda ke atas. Proses tersebut dinamakan gerak refleks. Gerak refleks
merupakan salah satu mekanisme dalam sistem saraf.
Peristiwa ketika kaki Anda menginjak benda tajam merupakan
contoh penyampaian informasi dari lingkungan menuju tubuh. Contoh
lainnya adalah ketika Anda sedang berjalan, kemudian ada suara yang
memanggil, Anda akan menoleh dan mencari sumber datangnya suara.
Informasi dari lingkungan, misalnya suara, akan diterima oleh reseptor
tubuh atau indra dan akan diolah untuk menghasilkan suatu gerakan
atau aktivitas. Hal itu merupakan gambaran dari mekanisme kerja sistem
saraf.
Sistem saraf memiliki tiga fungsi yang saling berhubungan, yaitu input
sensoris, integrasi, dan output motoris. Input sensoris merupakan
penghantar impuls atau sinyal dari reseptor, misalnya mata. Integrasi
merupakan proses pengolahan impuls atau sinyal untuk menghasilkan
respons. Adapun output motoris adalah penghantar impuls dari pusat
pengolahan (otak) ke sel-sel efektor, misalnya sel-sel otot yang akan
menghasilkan respons tubuh. Perhatikan Gambar 8.1.
Organisasi sistem saraf |
Proses penyampaian informasi, memerlukan suatu media, yaitu sel
saraf (neuron). Informasi yang disampaikan berupa impuls saraf.
Bagaimana mekanisme kerja sel saraf dalam menghantarkan impuls saraf?
Simaklah penjelasan berikut.
1. Sel Saraf (Neuron)
Neuron berfungsi menghantarkan impuls atau sinyal dari reseptorke pusat saraf dan meneruskannya ke efektor. Neuron tersusun atas
badan sel saraf, dendrit, dan akson (neurit). Badan sel saraf
mengandung inti sel (nukleus) dan sitoplasma (neuroplasma). Dendrit
merupakan serabut saraf yang bercabang-cabang. Dendrit berfungsi
menghantarkan impuls (rangsang) dari ujung akson neuron lain menuju
badan sel saraf. Akson merupakan serabut saraf yang panjang, namun
tidak bercabang. Akson berfungsi menghantarkan impuls dari badan
sel saraf menuju neuron lain.
Akson merupakan serabut saraf yang memiliki selaput. Pada akson
terdapat selubung mielin yang terdiri atas sel-sel Schwann. Selubung
mielin berfungsi meningkatkan kecepatan pengiriman impuls. Di antara
selubung mielin terdapat bagian akson yang tidak memiliki selubung yang
disebut nodus Ranvier. Sama seperti selubung mielin, nodus Ranvier
berfungsi mempercepat jalannya impuls. Perhatikan Gambar 8.2.
Struktur neuron |
Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu neuron sensoris, neuron intermediet (asosiasi) dan neuron
motoris (Gambar 8.3). Neuron sensoris memiliki akson yang pendek
dan dendrit yang panjang. Neuron sensoris berfungsi membawa impuls
menuju sistem saraf pusat. Neuron intermediet berfungsi menghubungkan
neuron sensoris dengan neuron motoris. Neuron motoris memiliki dendrit
yang pendek dan akson yang panjang. Adapun fungsinya yaitu membawa
impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dibagi menjadi neuron sensoris, neuron intermediet, dan neuron motoris. |
2. Proses Penghantaran Impuls
Agar impuls dapat disampaikan ke pusat sistem saraf dan efektor,sel-sel saraf akan saling berhubungan melalui sinapsis. Arah perambatan
impuls pada sinapsis hanya terjadi dalam satu arah. Sinapsis dapat terjadi
antarneuron, antara neuron dan sel otot (neuromuscular), serta antara
neuron dan kelenjar (neuroglandular).
Mekanisme penghantaran impuls melalui sinapsis sangat khas. Di
antara hubungan antarneuron terdapat sebuah celah sempit yang disebut
celah sinapsis. Melalui celah sinapsis inilah impuls dihantarkan dari satu
neuron ke neuron lainnya melalui sebuah perantara yang disebut
neurotransmiter, perhatikan Gambar 8.4. Neurotransmiter merupakan
sinyal dalam bentuk cairan senyawa kimia. Beberapa contoh
neurotransmiter antara lain asetilkolin, serotonin, noradrenalin, dopamin,
dan asam aspartat.
Struktur sinapsis |
(synaptic bulb). Neuron yang merupakan tempat datangnya impuls disebut
neuron prasinapsis. Adapun neuron atau sel lain yang menerima impuls
disebut neuron postsinapsis.
Seperti halnya sel-sel lain, neuron memiliki membran sel yang selektif
permeabel. Masih ingatkah Anda yang dimaksud dengan selektif
permeabel? Sifat membran yang selektif permeabel ini mengakibatkan
perbedaaan konsentrasi ion di dalam membran dan di luar membran.
Pada saat tidak ada rangsangan (neuron istirahat), terdapat lebih banyak
ion bermuatan positif di luar membran sel. Adapun di dalam membran
sel memiliki banyak ion bermuatan negatif. Keadaan ketika neuron
beristirahat tersebut dinamakan potensial istirahat (polarisasi).
Apabila neuron menerima rangsangan, permeabilitas membran akan
berubah. Beberapa ion positif akan masuk ke dalam sel. Akibatnya,
polaritas membran akan berubah sehingga lebih banyak ion positif di
dalam sel dan banyak ion negatif di luar sel. Peristiwa tersebut merupakan
awal terjadinya perjalanan impuls (rangsang) sepanjang neuron.
Perubahan polaritas pada membran sel disebut juga potensial aksi. Apabila
impuls telah lewat, membran sel neuron akan kembali ke keadaan semula
(Gambar 8.5)
Mekanisme pelepasan neurotransmiter oleh sinapsis. |
sinapsis? Ketika potensial aksi datang di ujung sinapsis (tonjolan sinapsis),
potensial aksi tersebut akan memicu gelembung sinapsis yang berisi
neurotransmiter untuk menempel pada membran sel. Pada saat gelembung
sinapsis bersatu dengan membran, neurotransmiter akan dilepaskan ke
celah sinapsis. Proses pelepasan neurotransmiter dilakukan dengan proses
eksositosis. Perhatikan Gambar 8.6.
Neurotransmiter yang dilepaskan oleh sinapsis, akan melekat pada
molekul reseptor yang berada pada membran sel target. Pelekatan
neurotransmiter pada reseptor akan membuka lubang ion pada membran
sel target. Akibatnya, ion-ion akan masuk ke sel target dan memicu untuk
terjadinya potensial aksi yang selanjutnya.
Neurotransmiter yang melekat pada reseptor akan dipecah oleh enzim
atau akan dikembalikan ke sel pengirimnya. Pelepasan neurotransmiter
menyebabkan lubang ion menutup.
3. Susunan Sistem Saraf
Ketika Anda belajar, Anda menggunakan otak untuk menghapalmateri pelajaran. Ketika bermain gitar, Anda menggunakan otak untuk
mengingat sebuah lagu. Otak merupakan tempat pengolahan seluruh
informasi yang diperoleh dari lingkungan. Otak merupakan salah satu
penyusun sistem saraf pada tubuh manusia.
Pada manusia, sistem saraf dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Apa sajakah penyusun sistem saraf
tepi? Apakah perbedaan antara kedua sistem saraf tersebut? Sebelumnya,
perhatikanlah bagan susunan sistem saraf pada manusia berikut ini.