7 Jan , 2018

Sistem Pernafasan Pada Manusia, Fungsi Dan Gambarnya

Biologi Kelas XI IPA Semerster 2 Kurikulum 2013 | Bab 6 : Sistem Pernapasan

A. Sistem Pernapasan pada Manusia

Dekatkanlah tangan Anda ke depan hidung Anda beberapa saat.
Apa yang Anda rasakan? Anda akan merasakan adanya hembusan udara
dari hidung Anda. Hal itu merupakan salah satu proses pernapasan, yaitu
ekspirasi. Ekspirasi merupakan proses ketika udara keluar dari saluran
pernapasan. Kebalikan dari ekspirasi adalah inspirasi, yaitu proses ketika
udara masuk ke dalam saluran pernapasan.

Pernapasan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu pernapasan
eksternal, pernapasan internal, dan pernapasan selular. Pernapasan
eksternal adalah pertukaran udara antara darah dan atmosfer. Pernapasan
internal adalah pertukaran udara yang terjadi antara darah dan sel-sel
tubuh. Adapun pernapasan selular adalah proses kimia yang terjadi di
dalam mitokondria sel-sel tubuh.

Tiga macam pernapasan pada manusia
Tiga macam pernapasan padamanusia
Sistem pernapasan pada manusia memiliki struktur dan fungsi yang
sangat kompleks. Sistem pernapasan tersebut didukung oleh organ-organ
yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Selain itu,
pernapasan pada manusia melibatkan organ tubuh dan mekanisme yang
saling menunjang. Hal ini sangat menarik untuk dipelajari. Perhatikanlah
uraian berikut ini.


1. Organ-Organ Pernapasan Manusia

Sistem pernapasan manusia memiliki organ-organ pernapasan yang
menunjang proses pernapasan. Organ-organ pernapasan tersebut memiliki
struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Organ-organ pernapasan manusia
terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan alveous.
Bagaimanakah struktur dan fungsi dari masing-masing organ pernapasan
tersebut? Perhatikan penjelasan berikut.






a.Hidung

Hidung merupakan alat pernapasan pertama yang dilalui oleh udara.
Ujung hidung ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang
oleh tulang nasalis. Kedua tulang hidung menghubungkan rongga hidung
dengan atmosfer untuk mengambil udara.
Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis pipih dengan
rambut-rambut kasar. Rambut-rambut kasar tersebut berfungsi menyaring
debu-debu kasar. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis semu
bersilia yang memiliki sel goblet. Sel goblet merupakan sel penghasil lendir
yang berfungsi menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung,
dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indra pembau, pada atap
atau rongga hidung terdapat lobus olfaktorius yang mengandung sel-sel
pembau. Perhatikan Gambar 6.2.
Struktur organ pernapasan pada manusia
Struktur organ pernapasan padamanusia

b.Faring

Udara setelah melewati rongga hidung akan masuk ke faring. Faring
merupakan saluran penghubung antara rongga hidung dan tenggorokan
dengan panjang kurang lebih 12,5–13 cm. Faring terdiri atas tiga bagian,
yakni nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Faring merupakan
pertemuan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Oleh
karena itu, ketika menelan makanan, suatu katup (epiglotis) akan me-
nutup saluran pernapasan (glotis) sehingga makanan akan masuk ke
saluran pencernaan. Perhatikan Gambar 6.3.

Pada faring terdapat epiglotis
Pada faring terdapat epiglotis

c.Laring

Setelah melewati faring, udara akan menuju laring. Laring sering
disebut sebagai kotak suara karena di dalamnya terdapat pita suara.
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh sembilan tulang
Struktur laring
Struktur laring

rawan. Salah satu dari sembilan tulang rawan tersebut adalah tulang
rawan tiroid yang berbentuk menyerupai perisai. Pada laki-laki dewasa,
tulang rawan tiroid lebih besar daripada wanita sehingga membentuk
apa yang disebut dengan jakun.

d. Trakea

Setelah dari laring, udara akan masuk ke dalam trakea. Trakea
disebut juga “pipa angin” atau saluran udara. Trakea memiliki panjang
kurang lebih 11,5 cm dengan diameter 2,4 cm. Trakea tersusun atas empat
lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan tulang rawan,
dan lapisan adventitia.
Lapisan mukosa terdiri atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang
mengandung sel goblet penghasil lendir (mucus). Silia dan lendir berfungsi
menyaring debu atau kotoran yang masuk. Lapisan submukosa terdiri
atas jaringan ikat. Lapisan tulang rawan terdiri atas kurang lebih 18 tulang
rawan berbentuk huruf C. Lapisan adventitia terdiri atas jaringan ikat.

e.Bronkus

Trakea bercabang menjadi dua bronkus yang masing-masing menuju
paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus. Pada ujung-ujung bronkiolus, terdapat sekumpulan kantung
udara yang disebut alveolus (jamak: alveoli). Dinding alveoli hanya dilapisi
oleh satu lapis epitel pipih yang berfungsi sebagai permukaan respirasi.
Di sekitar alveolus terdapat kapiler-kapiler pembuluh darah. Dinding
kapiler pembuluh darah tersebut sangat berdekatan dengan alveolus
sehingga membentuk membran respirasi yang sangat tipis. Membran yang
tipis ini memungkinkan terjadinya difusi antara udara alveolus dan darah
pada kapiler-kapiler pembuluh darah. Bronkus, bronkious, dan alveolus
membentuk satu struktur yang disebut paru-paru.
(a) Bronkus akan bercabang-cabang menjadi bronkiolus. (b) Ujung-ujung bronkiolus membentuk alveolus.
(a) Bronkus akan bercabang-cabangmenjadi bronkiolus.(b) Ujung-ujung bronkiolusmembentuk alveolus.

Follow Blog ini untuk mendapatkan artikel terbaru seputar pendidikan dan buku-buku terbaru untuk sekolah, dan menunjang pembelajaran.

Next Prev